Hubungan Antara Senja dan Secangkir Kopi


 Walaupun bukan hal yang baru, kegiatan ngopi menjadi agak populer baru-baru ini. Lihat saja sekarang. Dimanapun, kapanpun pasti ada saja yang sedang ngopi. Khususnya bagi kaum millenial, dimana meminum kopi sudah menjadi lifestyle atau gaya hidup.

  Sering sekali kita melihat di instagram, twitter atau media-media baca lainnya orang-orang yang mengupload tulisan-tulisannya, bersajak tentang secangkir kopi. Biasanya, mereka sering mengaitkannya dengan senja, atau waktu dimana piringan matahari secara keseluruhan telah hilang dari cakrawala, menyisakan sedikit kilauan gradasi merah-oranye yang indah (kata-katanya anak indie banget nih).

 Lalu apa hubungannya kopi dengan senja? Mengapa mereka berkaitan erat satu sama lain?

Waktu terbaik untuk ngopi

 Bicara tentang senja, maka erat kaitannya dengan suasana. Menenangkan, hangat, sunyi dan damai. Waktu senja adalah waktu yang paling tepat untuk melepas lelah, bercengkerama bersama teman di kedai kopi terdekat. Senja juga alasan bagi orang-orang sibuk yang telah bekerja dari pagi sampai sore, untuk sekedar menyeruput kopi sembari menikmati indahnya langit.

 Inilah alasan kenapa tempat-tempat ngopi selalu ramai dikala menjelang matahari terbenam, terutama pada malam minggu.


Inspirasi utama para penulis

 Kopi dan senja merupakan sumber inspirasi utama bagi kebanyakan penulis. Perpaduan kata-kata tentang langit, secangkir kopi dan suasana senja memang terdengar indah dan mudah untuk dirangkai. 

 Senja juga menuntun para penulis untuk bisa menghargai arti dari secangkir kopi hangat, yang hanya akan terasa nikmat sebelum matahari terbenam, berganti menjadi malam. Memang paling mudah menemukan kata-kata bermakna dalam dan puitis dari senja & kopi, bagi para penulis.

“Dan senja membuat kita mengerti arti sebuah kata ‘rela’.” -Anonymous

  

Senja adalah waktunya 'anak indie' berfilosofi

 Tidak hanya bersajak ataupun mendengarkan lagu-lagu bermakna dalam, mereka juga senang mencari filosofi dari secangkir kopi. Sebab, senja adalah waktunya 'anak indie' banget.

 Mereka akan memaksimalkan seluruh detik yang ada untuk berpikir, mencari kata-kata yang pas untuk menggambarkan suasana senja. Lalu dituangkannya kata-kata tersebut ke dalam sebuah wadah yang bernama caption, diiringi irama band anti-mainstream favorit mereka, mendayu-dayu di lembayung senja,, Wow, kedengarannya indie banget kan.


Golden moment-nya para fotografer

 Bagi para fotografer yang hobi banget memotret kopi sebagai objeknya, tentunya nggak bakal melewatkan momen berharga senja. Soalnya, di waktu-waktu inilah cahaya matahari sedang emas-emasnya.

 Sinar matahari yang tidak terlalu menyilaukan dan terang, dapat membuat objek kopi mendapatkan pencahayaan serta bayangan yang pas. Tempat-tempat untuk memotret ini dapat ditemukan di kafe ataupun di rumah sendiri, asalkan sinar matahari bisa masuk secara pas.



 Jadi, itulah alasan-alasan dari pertanyaan tentang keterkaitan antara kopi dan senja. Sejatinya, senja adalah hal yang patut disyukuri, karena dari sanalah kita bisa mengagumi keindahan-Nya, seraya menunggu datangnya adzan maghrib. Senja bukanlah momen yang harus disedihkan karena durasinya yang hanya sebentar. Justru karena itulah kita bisa lebih menghargai waktu yang ada, memanfaatkannya sebaik mungkin dengan hal-hal yang positif.

 
Hosting Unlimited Indonesia





Post a Comment

7 Comments

  1. nyari inspirasi buat ngeblog, ya dengan ngopi. Thanks gan informasinya

    ReplyDelete
  2. Pengalaman sekali nihh tukang ngopi...jangan lupa dikaitkan dengan rokok wkwkwkw

    ReplyDelete
  3. Ngopi dikala senja memang bagaikan pelarian di ujung kepadatan dunia yang fana ini

    ReplyDelete
  4. Menarik juga buat bikin blog tentang kopi & senja

    ReplyDelete